7 Amalan Ibadah Ramadhan Untuk Wanita Haid
1. Memberi & Menyediakan Ifthar (hidangan berbuka)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
” Barang siapa yang memberi ifthar (hidangan untuk berbuka) orang-orang yang shaum/berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang shaum/berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun”. (H.R. Bukhari Muslim).
2. Melakukan Khidmat (membantu) Orang Lain
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap kebaikan adalah sedekah. Dan di antara bentuk kebaikan adalah kamu menjumpai saudaramu dengan wajah yang menyenangkan. Dan kamu menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik saudaramu.”(H.R.At-Tirmidzi)
Semua hal tersebut jika dilakukan karena Allah tidak akan sia-sia karena, khidmat termasuk amal shalih dan bahkan wanita bisa mendapatkan pahala yang setara dengan yang berpuasa jika dia melakukan khidmat kepada orang yang berpuasa. Contohnya Khidmat ialah: Menyiapkan makan sahur dan berbuka, berbelanja untuk kebutuhan makan, mengasuh anak, membersihkan rumah, mencucui, menyetrika dan sebagaianya.
3. Berdoa & Berdzikir Tetap Jalan
Walau muslimah ketika haid tidak diperbolehkan shalat ,namun demikian ketika adzan usai dikumandakan sangat dianjurkan untuk berdoa dan berdzikir .
“Dari Jabir Bin Abdullah Radhiyallahu Anhu Bahwa” Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:
“Barangsiapa mendengar panggilan adzan lalu ia Berdoa ‘Ya Allah Ya Rabb.. Pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan, karuniakanlah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Wasilah dan keutamaan dan tempatkanlah ia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan’ Akan Mendapatkan Syafaatku kelak pada hari kiamat (HR. Bukhari).
Para Fuqoha sepakat pada tiga poin ibadah yaitu, istighfar, dzikir dan Doa tidak disyaratkan yang melakukan harus suci dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil. Artinya seorang wanita yang sedang haid, meskipun dia berhadas besar tidak ada larangan baginya untuk beristighfar, dzikir dan berdoa sepanjang waktu selama mampu
4. Mendorong Orang Lain Untuk Beramal Shalih
Mengingatkan anggota keluarga untuk menunaikan shalat sunah terutama shalat sunnat dhuha dan shalat sunnat qiyamul lail.
Dari Abu Mas’ud Al Anshari dia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah, jalan kami telah terputus karena hewan tungganganku telah mati, oleh karena itu bawalah saya dengan hewan tunggangan yang lain.” Maka beliau bersabda: “Saya tidak memiliki (hewan tunggangan yang lain).” Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berkata, “Wahai Rasulullah, saya dapat menunjukkan seseorang yang dapat membawanya (memperoleh penggantinya).” Maka beliau bersabda: “Barangsiapa dapat menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.” (H.R. Muslim)
5. Istighfar & Shodaqoh
Istighfar dan Shodaqoh lebih layak diperhatikan dibulan Ramadhan karena bulan ini adalah bulan yang paling mulia diantara seluruh bulan.
Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
“Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (H.R. Muslim)
Secara khusus Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam merekomendasikan wanita agar memperbanyak istighfar dan shodaqoh karena beliau diperlihatkan bahwa wanita adalah penghuni neraka yang paling banyak.
6. Tholabul ‘Ilmi (mencari ilmu)
Mencari ilmu termasuk amal shalih yang bisa dilakukan wanita haid di bulan Ramadhan baik dilakukan dengan mendatangi majelis ilmu maupun mempelajari isi buku.
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut Ilmu,Niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan jalan menuju Surga Baginya”. (H.R. Muslim)
“Barangsiapa wafat dalam menuntut Ilmu (dengan maksud) untuk mengidupkan Islam, Maka antara dia dan Nabi-Nabi satu derajat di dalam Surga.”(H.R. At Thabrani)
7. Menjauhi Larangan Agama
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
“Barangsiapa Tidak meninggalkan perkataan dusta dan ghibah maka tiada artinya di sisi ALLAH baginya shaum/puasa dari makan dan minum” (HR Bukhari).
Muslimah yang bijak tentunya berupaya memanfaatkan setiap detik ketika bulan Ramadhan walaupun ketika sedang haid, dan terhalang menunaikan shaum masih mendapat pahala yaitu dengan berusaha menjauhi segala yang dilarang oleh Agama,dan berusaha menjaga lisan dengan tidak mengunjing dan selalu berusaha berkata-kata yang manfaat.
Semoga dengan adanya panduan singkat ini, amal ibadah puasa Ramadhan para muslimah tetap sempurna meskipun adanya tamu tak diundang iaitu datang bulan (haid).
Sumber : Tidak dapat dipastikan penulis asalnya. Mohon PM jika anda penulisnya untuk diletakkan kredit.
Search